Jakarta, Para ahli akan kembali merevisi buku pegangan psikologi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders dengan memasukkan kondisi seperti kecemasan dan beberapa kondisi lain ke dalamnya.
Versi
baru dari buku tersebut dijadwalkan akan diterbitkan pada bulan Mei
2013. Para ahli di Massachusetts General Hospital mulai mengumpulkan
beberapa gangguan psikologis baru yang sering sekali terjadi untuk
dimasukkan ke dalam buku edisi baru.
Seperti dilansir myhealthnewsdaily, Rabu (8/8/12), berikut adalah 7 kondisi gangguan psikologis terbaru tersebut, antara lain:
1. Hiperseksual
Gangguan
hiperseksual menyebabkan fantasi seksual yang berulang dan intens, hal
ini juga mempengaruhi gairah seksual dan perilaku seksual penderitanya.
Gejala lain dari gangguan hiperseksual termasuk menghabiskan waktu untuk
melayani fantasinya.
Para ahli menyatakan bahwa gangguan ini
merupakan kondisi kesehatan mental yang unik karena pada beberapa orang
dapat menyebabkan menyimpangnya perilaku seksual seperti pedofilia dan
fetisisme.
Kebanyakan orang menganggap hiperseksual bukan
termasuk gangguan psikologis, tetapi jika perilaku tersebut
terus-menerus terjadi maka akan tergolong gangguan psikologis.
2. Premenstrual syndrome (PMS)
Semua
wanita akrab dengan gejala PMS yang terjadi beberapa hari sebelum
memasuki periode menstruasi. Gejala PMS diantaranya termasuk perubahan
suasana hati, payudara mengencang, mengidam makanan, kelelahan, lekas
marah dan depresi.
PMS ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius yang disebut dengan kondisi PMDD (Premenstrual dysphoric disorder).
Gejalanya adalah lekas marah atau kemarahan yang ditandai dengan
perasaan putus asa, kecemasan, etegangan dan depresi parah. PMDD inilah
yang termasuk ke dalam gangguan psikologis.
3. Gangguan makan dalam porsi besar
Gangguan
psikologis dapat berupa keinginan untuk selalu makan dalam porsi besar.
Para ahli menyatakan bahwa orang yang tidak lagi memiliki kendali
terhadap keinginannnya untuk makan, memiliki gangguan terhadap
psikologisnya.
Orang dengan gangguan ini tidak hanya makan
ketika dirinya merasa lapar, tetapi juga makan dalam jumlah yang besar
sampai perutnya benar-benar penuh dalam setiap keadaan.
4. Post-Traumatic Stress Disorder pada balita
Post-traumatic stress disorder
(PTSD) adalah trauma yang dialami oleh balita. Anak di bawah usia 6
tahun dapat terancam oleh risiko kematian, cedera serius atau terancam
pelanggaran seksual jika mengalami PTSD.
Seorang anak bisa saja
mengalami suatu trauma jika mengalami kejadian yang membuatnya terpukul
atau menyaksikannya hal tersebut pada orang lain, seperti orangtuanya.
Gejala-gejalanya
termasuk gangguan tidur, gelisah, mimpi hal menyedihkan yang
berulang-ulang dan reaksi disosiasi di mana anak merasa seolah-olah
peristiwa traumatik tersebut kembali terjadi.
Anak-anak dengan
gangguan ini mungkin menghindari situasi yang mengingatkannya dengan
penyebab trauma, menghindar dari hubungan sosial, kesulitan konsentrasi
atau mudah sekali marah.
5. Gangguan susah belajar
Para
ahli mengatakan orang dengan gangguan ini memiliki kesulitan dalam
mempelajari keterampilan akademik, kesempatan pendidikan atau kemampuan
intelektual sesuai dengan usianya.
Gangguan ini dapat mengganggu
anak-anak dalam belajar bahasa, kemampuan membaca, menulis dan
menyelesaikan soal matematika. Orang pada kondisi ini berbeda dengan
cacat intelektual.
6. Sindrom penarikan usai berhenti narkoba
Ketika
seorang pecandu obat-obatan tiba-tiba berhenti untuk tidak memakainya
lagi, dirinya akan mengalami sindrom penarikan yang termasuk ke dalam
gangguan psikologis.
Setelah mengakhiri penggunaan ganja yang
berkepanjangan, orang dengan gangguan ini memiliki setidaknya tiga
gejala seperti mudah marah, terus-menerus gelisah, insomnia, penurunan
nafsu makan, dan penurunan berat badan.
7. Gangguan gemar menimbun barang
Gangguan
penimbunan terjadi ketika seseorang terlalu sayang akan
barang-barangnya dan tidak tega untuk membuangnya, sekalipun itu berupa
sampah. Kondisi ini merupakan gangguan psikologis yang ditandai oleh
rasa kecemasan berlebihan terhadap barang-barang yang disimpannya.
Orang
dengan kondisi ini akan merasakan kesedihan yang mendalam jika harus
membuang barang-barang yang menurutnya sangat berharga.
Sumber: artikelkesehatan99.blogspot.com