Nyeri lutut akibat osteoarthritis pada
orang tua yang memiliki kelebihan berat badan akan berkurang apabila
mereka mengurangi berat badannya walau hanya 10 persen (dari total berat
badan), sebuah penelitian baru menunjukkan.
Turunnya Berat Badan Akan Mengurangi Beban Sendi
Orang gemuk dan obesitas
yang berumur di atas 55 tahun serta berpartisipasi dalam program diet
dan olahraga cenderung mengalami pengurangan rasa nyeri pada lutut, dan
bahkan fungsi lutut mereka menjadi lebih baik setelah berat badan mereka
turun sebesar 10 persen. Penelitian ini diterbitkan di Jurnal American
Medical Association. Penelitian selama 18 bulan ini menindaklanjuti
temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang tua yang mengalami
penurunan berat badan sebesar 5 persen diketahui juga mengalami
penurunan nyeri lutut dan meningkatkan kinerja lutut mereka.
“Kami pikir penurunan berat badan sebesar 5 persen saja sudah
berdampak baik terhadap fungsi lutut, lalu bagaimana jika lebih dari
itu?”, ujar Stephen Messier, seorang pemimpin penulis penelitian dan
professor sekaligus direktur dari laboratorium J.B. Snow Biomechanis di
Universitas Wake Forest.
Penelitian ini melibatkan 454 orang dengan kelebihan berat badan dan
obesitas yang menderita nyeri lutut akibat osteoarthritis. Mereka secara
acak dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok yang melakukan diet
saja, latihan saja, dan kombinasi dari diet dan olahraga. Para peserta
diberlakukan untuk mengikuti program olahraga tiga kali seminggu
termasuk sesi jalan kaki 2 x 15 menit yang dipisahkan dengan sesi
latihan beban atau kekuatan selama 20 menit.
“Semuanya membutuhkan waktu total selama 1 jam, termasuk pemanasan
dan pendinginan,” kata Messier. “Itu bukan sesuatu yang luar biasa dan
hampir setiap orang bisa melakukannya. Kami pikir, kami mendapatkan
hasil ini dengan cara yang sangat praktis.”
Pembatasan asupan kalori yang diberlakukan para peserta terbukti
efektif. Para peneliti membatasi asupan kalori setiap peserta sekitar
1100 hingga 1200 kalori per hari. Sekitar 88 persen dari peserta
berhasil mengikuti program penelitian sampai tuntas selama 18 bulan dan
para peneliti menemukan hasil sebagai berikut :
- Peserta yang melakukan program gabungan antara diet dan olahraga mengalami penurunan berat badan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang hanya diet atau olahraga saja.
- Kelompok yang melakukan diet dan olahraga merasakan pengurangan nyeri lutut, fungsi lutut yang baik, kecepatan berjalan lebih cepat, dan kualitas hidup yang lebih baik (berkaitan dengan kesehatan fisik) dibandingkan dengan kelompok yang menerapkan olahraga saja.
- Kelompok yang melakukan diet dan olahraga mengalami penurunan peradangan dibandingkan dengan kelompok yang menerapkan olahraga saja.
- Kelompok yang melakukan diet saja mengalami penurunan beban sendi pada lutut dibandingkan dengan kelompok yang melakukan olahraga saja.
Para peneliti juga mencatat bahwa ada hasil signifikan dari turunnya
berat badan, yakni semakin banyak berat badan yang turun, maka itu juga
akan berpengaruh pada kesehatan mereka secara keseluruhan.
“Secara meyakinkan, kelompok yang mengalami penurunan berat badan
sebesar 10 persen dari jumlah berat badan setiap individu, mengalami
penurunan rasa nyeri yang signifikan, fungsi lutut yang lebih baik,
serta penurunan beban sendi dan peradangan,” ujar Messier.
Hasil temuan penelitian ini harusnya mendorong orang gemuk yang
menderita nyeri lutut untuk bisa menurunkan berat badannya. Selain itu,
penderita arthritis sebaiknya juga memeriksakan kondisinya ke dokter terlebih dahulu sebelum melakukan program diet dan olahraga.
Sumber: artikelkesehatan99.blogspot.com